Apa Itu Islam ? Dan Pengertian nya mencakup Bahasa Dan Istilah
menurut segi bahasa, kata Islam itu sendiri berasal dari kata "Aslama" diambil dari kata "Salama".
kata Islam itu sendiri merupakan bentuk dari mashdar (infinitif) dari kata aslama tersebut.
الإسلام مصدر من أسلم يسلم إسلاما
beberapa pengertian dari kata Islam itu sendiri ialah sebagai berikut:
Yang Pertama berasal dari kata ‘Salm’ (السَّلْم) yang berarti "Damai".
diterangkan dalam Al-Quran pada surat Al-Anfaal (Rampasan perang) ayat 61وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. 8 : 61)
Merajuk pada ayat diatas hal ini jelas bahwa Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi
perdamaian dimuka bumi ini, karna keterkaitan kata "salm" diatas memiliki arti "damai"
atau "Perdamaian"
Tetapi bukan berarti beragama Islam itu lemah untuk ditindas, diperdaya dan di adu domba.
Islam memiliki hak untuk melindungi aqidah dan populasinya, islam pun memiliki ideologi keyakinan yang kuat, yang akan mempertahankan keimanan nya untuk melawan segala tindak diskriminatif dan ketidak adilan dari kaum-kaum yang memang sangat membenci Islam.
Islam hanya akan melawan hal-hal tersebut jika mereka benar-benar diperangi oleh musuh-musuhnya.
ayat dibawah ini menerangkan bahwa haq kaum Muslimuntuk mempertahan kan ideologi dan keyakinan ketauhidan nya, dengan amat jelas.
BACA JUGA APA ITU MUSLIM DI SINI
Allah SWT berfirman dalam surat AL-HUJURAT (KAMAR-KAMAR) pada ayat 9
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي
حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. 49 : 9)
dan juga Firman Allah pada surat AL HAJJ (HAJI) ayat 39
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS. 22 : 39)
Banyak dari kita mungkin masih belum paham hakikat dari islam itu sendiri bahkan bagi seorang Muslim itu sendiri.
didalam kamus (Al-Mu’jam al-Wasith, 1/446) arti dari kata islam itu sendiri tidak keluar dari makna "Inqiyad" (tunduk) dan "istislam" (pasrah)
Allah berfirman dalam surat As-Shaffat ayat 103 yang menceritakan penyembelihan nabi Ismail yang dilakukan oleh nabi Ibrahim
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ . وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ . قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا
"Ketika keduanya telah pasrah dan dia meletakkan pelipisnya. Kami panggil dia, ‘Hai Ibrahim, sungguh engkau telah membenarkan mimpi wahyu itu"…(QS. as-Shaffat: 103)
ayat diatas merujuk pada salah satu penggunaan makna bahasa tersebut.
Islam menekankan kaum muslimin untuk berlepas dari syirik atau menuhankan benda, manusia, atau hal apapun dengan Allah SWT, akan sangat tidak bermanfaat segala amal perbuatan nya jika ada orang yang mengaku islam, namun dirinya sendiri masih melakukan perbuatan syirik dan kufur terhadap nikmat Allah SWT.
pada kitab Tsalatsah al-Ushul, 1/189 Imam Muhamad bin Sulaiman at-Tamimi mengatakan,
الإسلام هو الاستسلام لله بالتوحيد والانقياد له بالطاعة ، والبراءة من الشرك وأَهله
Islam adalah pasrah kepada Allah dengan bertauhid, tunduk kepada-Nya dengan mentaati-Nya, dan berlepas diri dari semua kesyirikan dan pelakunya. (Tsalatsah al-Ushul, 1/189)
kaum Muslimin mengimani Al-Quran dan Allah SWT memberikan nama Islam
pada surat QS. Ali Imran ayat 19
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama yang diterima Allah, hanyalah islam. (QS. Ali Imran: 19)
Dan sebutan bagi kaum Muslimin di sebutkan pada firman Allah SWT
pada surat QS. al-Hajj ayat 78
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ
Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah)telah menamai kamu sekalian dengan kaum muslimin dari dahulu, dan (begitu pula) dalam al-Quran ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia.. (QS. al-Hajj: 78)
Islam terbagi 2 (Dua)
Para Ulama membagi Islam menjadi dua merujuk pada definisi islam yang tunduk dan pasrah pada semua aturan Allah SWT.Yang Pertama Islam dalam artian Khusus
di dalam artian khusus islam adalah ajaran yang dibawakan oleh Baginda Rasullah Nabi Muhammad SAW, syariat nabi Muhammad Saw, menghilangkan / menghapus syariat-syariat sebelumnya yang bertentangan dengan nya.
syariat para nabi terdahulu ditunjukan kepada para muslimin pengikut nya, namun setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW, Syariat para nabi terdahulu sudah tidak berlaku lagi untuk diterapkan, mereka baru bisa disebut kaum muslimin ketika sudah menerapkan syariat Nabi Terakhir akhir zaman yaitu baginda besar Muhammad SAW
Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan dalam (Syarh Ushul at-Tsalatsah, hlm. 20)
والإسلام بالمعنى الخاص بعد بعثة النبي صلى الله عليه وسلم يختص بما بعث به محمد صلى الله عليه وسلم لأن ما بعث به النبي صلى الله عليه وسلم نسخ جميع الأديان السابقة فصار من أتبعه مسلماً ومن خالفه ليس بمسلم
Islam dengan makna khusus adalah islam setelah diutusnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Khusus dengan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena Syariat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghapus semua agama sebelumnya. Sehingga pengikutnya adalah orang islam, sementara yang menyimpang dari ajaran beliau, bukan orang islam. (Syarh Ushul at-Tsalatsah, hlm. 20)
Mari kita ambil contoh,
ketika ajaran Nabi Isa Alaihi Sallam di ikuti dan di imani pada kaum Nasrani dengan sungguh-sungguh, maka kaum nasrani itu disebut Kaum Muslimin, namun setelah datang nya Nabi Terakhir yaitu nabi Muhammad SAW,
Ajaran dan syariat nabi Isa Alaihi sallam sudah tidak berlaku lagi kepada kaum Muslimin yang mengikuti ajaran nabi Isa Alaihi Salam, bila tidak mengikuti dan menerapkan syariat nabi Muhammad SAW maka mereka kaum muslimin yang mengikuti ajaran nabi Isa Allaihi sallam, sudah tidak bisa lagi disebut sebagai kaum Muslimin.
yang Ke 2 (kedua) Islam dalam artian Umum
Maksud dari islam dalam artian umum ialah semua ajaran dan syariat para nabi-nabi Allah, yang Mentauhidkan ke Esaan Allah SWT yang berlaku pada saat itu
dalam kitab (Syarh Ushul at-Tsalatsah, hlm. 20) Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan,
الإسلام بالمعنى العام: هو التعبد لله بما شرع منذ أن أرسل الله الرسل إلى أن تقوم الساعة
Islam dalam arti umum adalah menyembah Allah sesuai dengan syariat yang Dia turunkan, sejak Allah mengutus para rasul, hingga kiamat. (Syarh Ushul at-Tsalatsah, hlm. 20)
Maka Berdasarkan pengertian diatas, mengandung arti bahwa agama seluruh Nabi dan Rasul beserta pengikutnya adalah Islam. Meskipun rincian aturan syariat antara satu dengan yang lainnya berbeda.
Dan Diantara dalil yang terkait mengenai islam dalam makna umum, Allah SWT menyebut Ibrahim dan anak keturunannya, orang-orang islam di dalam Al-Quran pada surat QS. al-Baqarah ayat 132.
الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. al-Baqarah: 132).
Tentang penganut Yahudi dan Nasrani, Allah juga mengingkari klaim bahwa nabi Ibrahim adalah bagian dari kaum mereka.
disebut dalam Al-Quran surat QS. Al-Baqarah ayat 140 yang berbunyi,
أَمْ تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ
"Kalian (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” (QS. al-Baqarah: 140).
Mari kita kembali merujuk pada Islam Menurut Bahasa
yang ke 2 (dua) islam berasal dari kata "aslama" arti dari kata tersebut adalah "menyerah"
Bagi seseorang yang memeluk agama Islam mereka merupakan seseorang yang telah secara ikhlas menyerahan hidup, mati, jiwa dan raganya hanya kepada tuhan yang mereka sembah yaitu Allah SWT.
karakteristik dari orang Islam itu sendiri ialah dengan secara tulus melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan kepadanya dan berusaha dengan sungguh-sungguh menjauhi segala larangan dari aturan tuhan mereka yaitu Allah SWT. dan hal ini jelas menunjukan makna penyerahan diri terkait kata "aslama" tersebut.
firman Allah Swt yang menjelaskan tentang hal ini bisa kita lihat pada surat An-Nisa ayat 125
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. 4 : 125)
Di dalam surat Al-An'am ayat 162 Allah meminta kepada Kaum Muslimin untuk menyerahkan keseluruhan jiwa dan raga mereka yang berbunyi
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. 6 : 162)
Yang ketiga Islam Berasal dari kata istaslama–mustaslimun yang berarti "Penyerahan total kepada Allah".
di dalam Al-Qur’an Allah berfirman pada surat As-Saaffat pada ayat 26
“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.” (QS. 37 : 26)
Merujuk pada firman diatas bermakna bahwa sebenarnya sebagai penguat pada makna dari poin yang kedua, untuk menjadi seorang muslim. jiwa, raga, harta, pemikiran, tingkah laku, gerak, gerik, pekerjaan, kesusahan dan kesenangan segala-segala yang dialami oleh kehidupan muslimin, di pasrahkan secara ikhlas dan totalitas ditunjukan hanya kepada tuhan mereka semata yaitu Allah Swt.
Allah Swt. pun melarang kaum Muslimin untuk tergoda dari perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain dalam konteks ini sifat-sifat tersebut dikaitkan dengan sifat-sifat yang dimiliki Syaitan
disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 2
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. 2 : 208)
yang ke 4 (Empat) Islam berasal dari kata ‘saliim’ (سَلِيْمٌ) yang mengandung arti bersih dan suci.
bagi kaum Muslimin yang memeluk agama Islam Kebersihan dan Kesucian adalah prioritas utama bagi mereka.
kebersihan dan kesucian dalam pengertian yang luas mencakup bersih dan suci nya hati, fikiran, tingkah laku, jiwa raga, maupun dalam beribadah sebagai syarat syah nya amalan yang mereka perbuat
Umat muslim mempercayai Hakiat syariat yang ditunjukan Allah Swt
kepada mahluk-mahluk cipataan Nya bertujuan untuk mensucikan dan membersihkan jiwa
yang mengantarkannya kepada kebahagiaan yang hakiki baik
dialam dunia maupun di alam akhirat kelak
berikut adalah firman-firman Allah Swt yang menyangkut tentang kebersihan dan kesucian:
1. disebutkan dalam surat Ash-Shuara ayat 89 yang berbunyi
“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. 26 : 89)
2. disebutkan dalam surat As-Saaffat ayat 84
“(Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.” (QS. 37: 84)
3. disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 6
“Allah sesungguhnya tidak menghendaki dari (adanya syari’at Islam) itu hendak menyulitkan kamu, tetapi sesungguhnya Dia berkeinginan untuk membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
yang ke 5 (lima) kata Islam Berasal dari ‘salam’ (سَلاَمٌ) arti dari kata tersebut ialah "selamat dan sejahtera".
Allah berfirman dalam Surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi,
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”
Adanya Islam didunia ditunjukan untuk keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh alam, ialah hal yang sangat bertolak belakang apabila kaum muslimin yang memeluk agama Islam itu sendiri membuat kekacauan, menebar fitnah, bertindak diskriminatif
Dan hal-hal yang merugikan kelangsungan mahluk hidup lain nya dengan cara-cara yang merusak ataupun tindak terorisme lain nya.
Mereka yang mengaku kaum Muslim tentu dengan sadar menjauhi hal-hal tersebut karna tidak sesuai dengan Prinsip kaidah dan Aqidah Islam itu sendiri.
Penting nya menjaga perdamaian dan kesejahteraan sesuai prinsip Islam adalah hal yang pokok di dalam kehidupan kaum muslimin.
firman Allah Swt yang terkait dalam hal Keselamatan dan Kesejahteraan terkandung dalam surat berikut :
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 47
Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (QS. 19 : 47)
Lalu apa Pengertian Islam Menurut Istilah ??.
(ditinjau dari sisi subyek manusia terhadap Peraturan Islam), Islam Merupakan ‘ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi (Allah Swt) yang diturunkan kepada para nabi-nabi dan rasul khususnya Nabi Muhammad SAW. yang bertujuan untuk dijadikan pedoman hidup
dan juga sebagai hukum atau aturan dari Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia
ke jalan yang lurus, menuju pada kebahagiaan dunia dan akhirat.’
Landasan dari Definisi diatas didasari oleh ayat-ayat Al-Quran yang memuat beberapa poin penting sebagai berikut:
Islam sebagai wahyu ilahi (Allah Swt)
Allah berfirman pada surat An-Najm ayat 3-4
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. 53 : 3-4)
Dari ayat diatas segala perbuatan dan ucapan Baginda Rasullulloh Muhammad Saw merupakan wahyu Allah Swt yang dipresentasian oleh beliau.
segala gerak-gerik dan tutur kata Beliau (nabi Muhammad SAW) tidak dilakukan atas dasar kemauan beliau sendiri, hal ini menjadi contoh pedoman bagi kehidupan bagi kaum Muslimin yang disebut dengan Sunnah.
Ayat lain yang berkaitan tentang hal ini disebutkan dalam firman Allah pada surat Ali-Imran ayat 84
“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, `Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.” (QS. 3 : 84)
dan juga pada surat Al-Jathiya ayat 20, Allah berfirman :
“Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
(QS. 45 : 20)
Dan Kaitan nya yang Mencakup hukum-hukum Allah dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW
Allah berfirman pada surat Al-Maidah pada ayat 49-50
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. 5 : 49-50)
Point penting yang berkaitan tentang Membimbing manusia ke jalan yang lurus, ada pada Firman Allah swt pada surat Al-Anaam ayat 153
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. 6 : 153)
Kemudian Poin Menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 97
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".(QS. 16 : 97)
berikut adalah Artikel yang membahas tentang ISLAM MENURUT BAHASA DAN ISTILAH, penulis berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca baik muslim maupun non muslim
dan tetap dalam satu visi misi mendeklarasikan bahwa
Islam itu Damai yang mencintai Kedamaian dan Keindahan jauh dari anggapan-anggapan
yang bertolak belakang dengan hal tersebut.
Demikian
Allahu a’lam.
EmoticonEmoticon